LUPA-LUPA INGAT
AWAS KENA DEMENSIA!!
Hmm...
Demensia? Mungkin sedikit asing dibeberapa telinga, dan mungkin banyak yang
tidak tahu tentang apa itu Demensia. Namun, kalau bicara tentang pikun, pasti
semua orang tahu. Penyakit yang identik dengan lansia ini bahkan mungkin sering
menjadi bahan pembicaraan. Tapi, jangan salah, bukan lansia aja loh yang bisa
terkena Demensia/pikun ini. Siapa saja bisa kena, termasuk yang masih berusia
produktif.
Wah..wah..ngeri
juga ya. Hehhe..
Tapi..
apa sih sebenarnya Demensia/pikun itu?
Hmm...
mau berbagi sedikit nih. Yuk baca.
Demensia merupakan salah satu gangguan terhadap fungsi otak,
diantaranya mengganggu daya ingat, intelegensi, persepsi, dan lain-lain.
Sehingga mempengaruhi dalam aktivitas bersosialisasi dan bekerja.
Demensia/pikun bisa terjadi pada siapa saja diberbagai tingkatan usia, bukan
hanya pada lansia(lanjut usia), sehingga tak dapat dipungkiri Demensia bisa
terjadi diusia muda atau produktif. Demensia usia produktif terjadi karena
berbagai faktor, diantaranya karena kesibukan yang membuat kondisi stamina
menurun dan hati menjadi tidak rileks.
Penyebab dan ciri-ciri Demensia/Pikun
Berdasarkan penelitian, beberapa orang yang mengalami
Demensia ternyata memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Maka dari itu, gaya
hidup sehat menjadi anjuran utama agar Demensia tidak datang. Berikut ciri-ciri
orang yang terkena Demensia:
1.
Jadi pelupa
Dimulai dari hal-hal kecil hingga besar, misalnya: lupa
tanggal ulang tahun, dll.
2.
Konsentrasi menurun dan sulit berpikir jernih
3. Suka berkhayal
3. Suka berkhayal
Pikiran
yang tidak fokus membuat seseorang menjadi suka berkhayal terhadap berbagai
hal.
4.
Sering salah menarik kesimpulan dan persepsi
5.
Susah mengingat orang, waktu, tempat, dan nomor
telepon
6.
Stress, gangguan kepribadian hingga gangguan
temperamental
Pencegahan dan Penyembuhan
Terdapat wacana bahwa Demensia tidak bisa disembuhkan. Namun,
jangan salah, sudah ada obat-obatan untuk memperlambat Demensia ini. Oleh
karena itu, kita harus kembali pada kemauan diri sendiri yaitu dengan melakukan
tindakan sadar untuk melakukan perubahan dan terus mengoptimalkan kemampuan
diri. Melakukan kegiatan agama, melakukan kegiatan positif, dan selalu
berolahraga adalah cara mencegah serta menyembuhkan Demensia.
Tidur cukup pun bisa menghindarkan ornag dari Demensia,
karena tidur dapat menurunkan hormon stress, yang akan merelaksasi seluruh
tubuh, dan memori otak dirapikan kembali. Makan buah dan sayur berwarna, karena
banyak mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel. Jangan
melakukan pekerjaan bersamaan dalam satu waktu. Kehilangan fokus kerja, dan
tidak menaruh perhatian pada sesuatu membuat orang cepat lupa. Seiring
bertambahnya usia, waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesan hingga
memprosesnya sedikit bertambah lama, sehingga untuk menerima beberapa input
sekaligus semakin sulit.
Upayakan melatih otak untuk diiisi dengan kegiatan penguatan
memori, seperti membaca dan update berita terkini.
Jenis Demensia
Menurut dokter Nancy, secara garis besar, Demensia bisa
dibagi menjadi kedalam 2 jenis:
ü
Demensia alzheimer: merupakan penyakit yang bisa
diderita oleh seseorang yang berusia berkisar 65 tahun. Demensia ini bisa
diakibatkan karean pengaruh usia, turunan genetik dari keluarga, gangguan
sindroma, dll. Tipe ini disertai kematian sel-sel neuron dikulit otak, gangguan
intelektual serta perubahan kepribadian. Bila terjadi gangguan yang lebih
serius maka penderita ini harus ditangani lebih lanjut.
ü
Demensia yang disebabkan karena masalah pada
vaskular, pencegahannya secara umum sama dengan pencegahan untuk
Aterosklerosis, yaitu dengan mencegah
peradangan pada pembuluh darah manusia.
(sumber:
Info Sehat Majalah Keluarga Muzakki edisi ke VII Januari 2013)